Untaian

Aku Tidak Butuh Hidup 1000 Tahun lagi,Aku hanya Mau Hidup 1000 Karya Lagi

Senin, 19 November 2012

Ambisius

Apa yang salah dengan ambisius?
jika saya katakan saya adalah orang yang sangat ambisius bagaimana?
yah, inilah realita yang ada. Sesuatu yang terkesan "ngotot" banyak yang "melawan". memang ada halnya hal ini harus di tentang, yaitu ambisius yang merugikan orang lain atau yang tanpa data.
tetapi kita ambisius dalam sebuah pekerjaan dan cita-cita, saya rasa wajib hukumnya..
sebuah gerakan tanpa a
danya rasa ambisius dalam diri penggeraknya, maka bisa dikatakan gerakan itu akan menjadi gerakan yang biasa-biasa saja..
Seorang Pemimpin wajib memiliki sifat ini rasanya, dengan hal ini maka bisa dikatakan pemimpin tersebut berjiwa visioner!
tak akan berhenti walau ada goyangan dari sana-sini, yang ada dalam pikirannya adalah tujuan awal!
begitu juga dalam pekerjaan, target yang telah disusun harus bisa terlaksana bagaimanapun caranya, bila perlu mengorbankan diri dalam hal waktu dan seluruh yang dimiliki...
jadi, mari kita tetapkan tujuan dan Ambisiuslah dalam tujuan tersebut!
jangan biarkan siapapun menggoyahkan keyakinan kita, termasuk wanita bahkan orang tua sekalipun!
cukuplah mereka menikmati hasil jerih payah kita...
Seperti yang telah saya tulis sebelumnya, jangan sampai ketika kita berhenti bergerak menghentikan ambisi kita karena terpengaruh oleh lawan jenis dan orang tua, suatu saat kita akan menyesal ketika ternyata orang lain yang berhasil menggapai mimpi kita dan kemudian kita mengkambinghitamkan mereka.
Yang salah bukan mereka, wanita maupun orang tua, tetapi ANDA LAH YANG LEMAH!
wanita sudah kodratnya bertindak sesuai emosinya karena mereka memang diciptkan untuk itu sehingga hati mereka begitu mulia makanya sangat cepat merasakan sesuatu secara over, termasuk sedih..
begitu juga orang tua yang kita tahu mereka tidak seluas kita pemikirannya, mungkin mereka cuma tamatan sekolah dasar (sd) atau bahkan tidak tamat sehingga ketika mengetahui kita akan melangkah menggapai impian kita dan itu tidak tercapai oleh nalar mereka akhirnya mereka akan menghalangi kita untuk melangkah..
Sekali lagi itu bukan salah mereka, itulah respon ilmiah terhadap aksi yang kita lakukan. Bukankah dalam hukum ketiga Newton dikatakan bahwa aksi sama dengan minus reaksi?
sekali lagi itu wajar.
Jadi, marilah terus melangkah. Susun semua perjalanan kita dan bekal apa saja yang harus kita siapkan!
jadikan mereka sebagai pensuport kita, bukan pengambil kendali kita..
kita yang ditakdirkan untuk berfikir, maka kita gunakan pikiran kita, cukup AMBISI perasaan yang kita punya..
dan katakan pada mereka,
"Suatu saat akan kita nikmati bersama buah dari AMBISI ku wahai wanita dan orang tuaku"
sekali bergerak, pantang bergoyah!
By : Sang Penggerak - Agus Yoni PW - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar