Untaian

Aku Tidak Butuh Hidup 1000 Tahun lagi,Aku hanya Mau Hidup 1000 Karya Lagi

Senin, 21 Januari 2013

Karyawanku ya Mitraku

Selama ini ternyata rekan-rekan bisnis dari golongan tua.
Mudah-mudah susah memanage Bapak-bapak, tetapi kunci dari itu nampaknya sentuhan qolbu.
Alhamdulillah selama kita tidak memposisikan diri sebagai bos atau manager di depan mereka, semua akan lancar.
Anggap mereka adalah mitra kita, dan memang mereka mitra kita...
Sekali lagi nampaknya perlu diucapkan, "manager bukan harus duduk tanpa kerja". Bukan itu tingkatan manager berhasil, berhasil bukan dari banyaknya menyuruh-nyuruh, tetapi seberapa banyak hasil yang didapatkan dari planning.
Masih terlalu muda rasanya jika menganggap diri sebagai bos dan dengan mudah nya mengambil sikap "ongkang-ongkang " kaki hanya untuk menunjukkan diri adalah bos atau manager yang disegani...
Hampir semua "kepala" divisi dalam bisnis ini adalah Golongan tua.
bisa dikatakan 90% pekerjaan mereka sangat memuaskan, penuh dedikasi. Memang awalnya sulit menerapkan sistem ini di hadapan mereka karena mungkin selama ini mereka terbiasa dengan sistem pasaran. Tetapi dengan rutinnya komunikasi, sedikit demi sedikit mereka mengerti arti keprofesionalan.
Dari berbagai golongan, baik dari agamais, nasionalis bahkan yang berkeyakinan KTP bisa menerima sistem ini, Alhamdulillah ya...
dan akhirnya mereka kenal dengan sistem islam, profesional.
kemudian baru mereka melihat personnya, "Ternyata orang islam seperti ini dalam bisnis" dan secara tidak sadar mereka telah menerima bahkan menerapkan nilai-nilai agama.
Sungguh tidak terbayangkan jika awalnya langsung menggurui mereka dengan dalil-dalil yang terkadang terucap apa yang tidak kita perbuat bahkan terucap apa yang beralainan dengan kita, akhirnya ketika orang melihat akan beranggapan "Omong Kosong, sok bicara Agama, mereka belum pernah aja turun dalam bidang ini makanya bisa ngomong gini. Coba kalau ada masalah gini, gitu? Alah, kemarin dia melarang-larang ini itu, sekarang dia yang gitu? dasar orang ....., etc" dan akhirnya akan memperburuk citra background...
Cukuplah kata-kata keagamaan itu meresap dalam aliran darah dan desahan nafas kemudian menghasilkan gerakan intisari dari kata-kata itu, sebuah tindakan real yang menjelaskan kata-kata itu.
Saat ini orang sudah bosan dengan kata-kata, semua mulut bisa menyampaikan itu, bahkan ceramah-ceramah sudah bisa dilakukan oleh kaset, vcd dan sejenisnya. yang belum adalah yang melaksanakan hasil ceramah tersebut...
Yah,.. Memang tidak lah kita sempurna, tetapi apa salahnya kita mendekati kesempurnaan Illahinyah, karena yang sempurna itu hanyalah Milik Tuhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar