Untaian

Aku Tidak Butuh Hidup 1000 Tahun lagi,Aku hanya Mau Hidup 1000 Karya Lagi

Jumat, 16 September 2011

Berkah

alhamdulillah pekanbaru telah diberi berkah lagi,
hujan.
banjir?
alhamdulillah banjir sehingga saya bisa memainkan pikiran untuk memikirkan jalan keluarnya.
yackh,
tak perlu lah kita berkoar - koar nampaknya,
sudah "waleh",
lebih baik energi untuk berkoar - koar untuk nyelesaikan masalah banjir.
kita buktikan bahwa rakyat tanpa di bayar, tanpa pangkat, tanpa ijasah s1,s2,s3 bisa menyelesaikan masalah ini yang telah bertahun - tahun menjadi agenda rutin.
" Sungguh celaka orang yang hari ini sama dengan hari kemarin"
rakyat yang papa saja bisa masa sang tuan tidak?
bagaimana jika kita jadi Tuan?
hmmm... nampaknya bagus.
huzzz... jangan keras - keras, nanti mereka tersinggung!
kita rakyat itu harus ikut kata Tuan kita?
mungkin belum saatnya?
atau memang anggaran tidak ada?
hmmm...
benar juga ya, perlu dirapatkan dulu,mungkin.

eits, tidak hanya itu, gini lockh mekanismenya.

1. laporan dari warga bahwa telah terjadi banjir di daerah ntertentu
2. para raja memanggil patihnya untuk meminta keterangan bagaimana kondisi realnya, (untuk laporan andaikata 1. dipanggil oleh sang penasehat kerajaan, 2. andaikata ada kuli tinta memainta tanggapan terhadap "BERKAH" yang dinanti masyarakat turun tetapi terlalu banyak, 3. jika mahasiswa dan rakyat demo, ya kita sampaikan saja data -data yang NORMATIF... INGAT! NORMATIF TIF TIF BUANGET PLUS PLUS INI)
3. sang penasehat kerajaan memanggil sang Tuan, (sekali rapat dapat makan gratis, pesan sesukanya di rumah makan yang selama ini kalau makan sama istri dan anak-anak hanya lewat depannya saja tidak mau masuk karena memakai uang pribadi, tapi kalau rapatkan kan memang hak yang ikut rapat, selain itu bisa nampang DI TEVE, jadi selebritis. saya VOKAL trus sapa konsonan? saya pembela hak rakyat? rakyat butuh parit kok ga selesai? menepati janji kami saat maju jadi dewan penasehat kerajaan, loh, bukankah memang seharusnya janji itu ditepai, jadi untuk apa di GEMBAR - GEMBORKAN? supaya rakyat tahu kalau kami rapat memang ada gunanya. rakyat tidak butuh siaran rapat atau laporan rapat - rapat para penguasa, SEKALI LAGI YANG RAKYAT BUTUHKAN HANYA PARIT! TITIK! SERU JUGA BOLEH, HAH!
4. laporan dari Tuan gitu, sang penasehat bertanya dan memberi masukan. hmmm. yah, masukan yang NORMATIF! BAGAIMANA KONDISI SEKARANG MAS?ENCIK?YUONG?
5. pertemuan selesai, sang penasehat menyalami Tuan, Foto bersama. masuk Facebook, ngundang media masa dan elektronik plus jika memang ada media alam gaib, foto lagi, syuting lagi. terus bilang sama para kuli tinta " MAS, MBAK, NANTI FOTONYA KIRIM KE SAYA YACH, TRUS JANGAN LUPA KUTIP PERNYATAAN SAYA, NAMA SAYA ADALAH PROF. DR (HC) ....... S.SSSS, M.MMMMM.) INGAT ITU MBAK, OYA, INI ADA SEDIKIT UNTUK ANAK ISTRI DI RUMAH, SALAM DARI SAYA YAH. OH YA, BISA MINTA NOMOR HAPE NYA? NANTI SIAPA TAHU SAYA ADA RAPAT LAGI NANTI SAYA UNDANG, ENAK LO, RAPATNYA DI HOTEL BINTANG - BINTANG PLUS DENGAN PARA BINTANG, husss.. kita tidak hanya menyewa hotelnya, tapi juga bintangnya...
6. Sang tuan tidak mau kalah, dikumpulkan para corong - corong dan kuli - kuli tinta , kita akan konferensi pers mengenai hasil rapat masalah banjir.
7. semua media menyiarkan Apa yang Sang Tuan sampaikan, INGAT! KALIAN SEMUA HARUS MENGANGGUK - ANGGUK, NIH, AMBIL UNTUK UANG JAJAN. Tidak mau , kami harus netral, ya udah, nanti saya lempar uang ke bawah saat Sang Tuan bicara, yang gak liat maka gak akan dapat. OKE DEH.
8. SANG TUAN MERASA TANGGUNG JAWAB SELESAI! HORE... BISA KELUAR NEGERI, GAK AH. KE LAUR ANGKASA SAJA.
EH,, SAAT DI LUAR ANGKASA sang tuan ketemu dengan si inem, mang ujang, mas purwo, pak bazar yang mereka juga akan pergi keluar angkasa ditemani para malaikat. para bapak dan ibu tadi suenengnya ora zaman, puol. walaupun sudah ditemani malaikat masih sempat ketemu dengan orang yang empat tahun lalu dicoblos, walaupun malaikat sudah melotot bahkan matanya mau keluar, si mbah, uda, ocu , mbak tetap melihat Sang Tuan kembali ke bumi.
9. Keluarga inem, mang ujang, mas purwo, pak bazar menangis (mereka tidak tahu kalau mereka beruntung karena ketemu Sang Tuan), mereka sedih, mengap bankjir harus datan saat mereka lagi neyeak, sehingga saat hujan tiba dan menyapu gunung trus membawa lumpur mereka masih mimpi ketemu Sang Tuan.hmmm.... ternyata mimpi mereka menajdi kenyataan. selamat yach.
aku? ya sudah, aku pulang, ambil selimut trus tidur. terserah, yang jelas besok aku mau bersihkan rumahku,
percuma peduli sama wong - wong iku tapi Sang Tuan saja tidak peduli,
nanti di bilang pula sok jadi pahlawan,
pahlawan kesiangan, pokoknya yang gitulah.
aku mau tidur trus ketemu IBu dan bapak, sudah lama gak pulang kampung nih. harga tiket naik karena harga beras naik disusul minyak, tapi harga diri turun jatuh bebas menabrak, GUEDEBRAKKKKKKKKKKKKKKKKKK! NGEK! BYURRRR!!
aku bangun, eee la dalah, air telah masuk kekamarku.
sang Tuan masih nyanyi karaoke dengan club musiknya dulu, tapi lagunya baru,
apapun yang terjadi, kukan selalu ada untukmu...
MEMANG BENAR, TUAN ADA DIMANA - MANA,
SPANDUK , BALIHO, IKLAN TEVE SEMUA ADA TUAN..
malam Tuan eh maaf, Sang Tuan. saya takut karena Tuan pasti tahu karena Tuan Tidak Pernah tidur
Agus Yoni PW-Sang Penggerak-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar